Menurut berbagai sumber dulu Kudus yang terletak di
semenanjung Pulau Muria merupakan pulau tersendiri yang terpisah dari Pulau
Jawa. Selat Muria menjadi penghubung antara Pelabuhan Juwana dan Pelabuhan
Demak dengan Selat Tanjung Karang yang
membawa kayu dari Gunung Muria untuk pembangunan Masjid Demak. Karena
sedimentasi yang terus menerus akhirnya selat Muria hilang menjadi daratan dan
Pulau Muria bersatu dengan Pulau Jawa.
Kota di pulau Muria sekarang menjadi Kota Kudus.
Kota Kudus pasti sudah banyak yang kenal dong,
selain yang sudah pernah datang ke kota Jenang ini tentu sudah penah mendengar
karena pabrik rokoknya.
Kudus adalah kota yang tergolong kota menengah,
karena kota seluas 425,15 km persegi ini dihuni oleh 851.48 jiwa atau dengan
kepadatan 2002,34 jiwa / km persegi.
Kudus menjadi kota teramai diantara kota-kota lain di sekitarnya.
Seperti Demak, Jepara, Pati dan Purwodadi. Banyak pendatang yang ikut memadati
dan meramaikan roda ekonomi di kota Kudus ini.
Banyak yang menyebut kalau Kudus sebagai kota wali,
karena di Kudus terdapat dua makam wali dari Walisanga lainnya. Yaitu makan
Sunan Kudus yang terdapat di wilayah kota dan makam Sunan Muria yang terdapat
di Gunung Muria. Oleh sebab itu Kudus terkenal dengan wisata religinya. Kudus
juga terkenal sebagai kota santri karena di Kudus banyak sekali berdiri pondok pesantren sebagai tempat untuk memperdalam agama Islam.
Bila sedang berkunjung ke Kudus Jangan lupa untuk
mengunjungi makam dua wali tersebut yaitu, Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Makam Sunan Kudus.
Makam Sunan Kudus terletak di desa Kauman atau
dari alun-alun ke arah barat . Di makam Sunan Kudus terdapat Menara
Kudus yang terkenal sebagai bentuk toleransi yang diajarkan oleh Sunan Kudus
dalam menyebarkan agama Islam di kota Tajug. Tajug adalah nama kota Kudus sebelum
pengaruh Islam masuk. Menara Kudus yang menyerupai bangunan candi Hindu/ Budha
dibangun pada jaman agama Hindu Budha masih dianut oleh warga Tajug, namun
setelah Agama Islam masuk Menara Kudus tetap difungsinkan dan Sunan Kudus
membangun Masjid Al- Aqsha Menara Kudus.
Berkunjung ke makam Sunan Kudus jangan lupa
menikamti Nasi Jangkrik yang khas Menara Kudus, nasi Jangkrik ini merupakan
nasi yang dibungkus dengan daun jati dengan berlaukkan daging kerbau dan tahu.
Museum Jenang
Usai beriarah ke makam Sunan Kudus, kita bisa
langsung menuju Museum Jenang yang terletak di Jalan Sunan Muria atau
sekitar 700 dari alun-alun Kudus. Museum
Jenang ini dibangun oleh perusahaan jenang terbesar di Kudus , yaitu Jenang Mubarok, yang dulu terkenal
dengan Jenang Tiga-tiga.. Museum Jenang terletak di lantai
dua toko Jenang Mubarok tersebut, jadi selain kita berkunjung ke Museum kita
bisa membeli oleh-oleh khas Kudus, yaitu Jenang Kudus.
Museum Kretek
Setelah memborong Jenang Kudus, kita bisa langsung
menuju ke Museum Kretek yang terletak si desa Getas Pejaten Kudus. Atau sekitar
2 km dari alun-alun Kudus.
Museum Kretek berdiri di atas tanah seluas 2 hektar,
di bagian depan terdapat rumah adat Kudus yang berupa Joglo pencu dari kayu
ukir khas Kudus dan juga terdapat surau adat Kudus.
Di dalam
Museum Kretek kita bisa melihat sejarah perkembangan industri rokok
kretek di kota Kudus yang dirintis oleh raja kretek pada waktu itu , yaitu
Nitisemito sampai berkembangnya industri rokok di Kudus yang saat ini sedang
Berjaya, yaitu PT Djarum Kudus.
Usai Mengunjungi Museum Kretek kita bisa ke arah timur atau kea rah Pati.
Menuju ke Meseum Purbakala Patiayam yang terletak di Dukuh Kancilan Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
Di Museum ini terdapat sekitar 1500 fosil yang
ditemukan di pegunungan Patiayam. Yang dulunya ternyata sebuah gunung aktif
yang terletak di semenanjung Muria. Pada Museum itu juga terdapat replika hewan
Gajah Purba ( Stegodon trigonochepalus ) yang fosilnya ditemukan penduduk
Patiayam. Di Museum ini kita mendapat gambaran bahwa dulu kala Muria merupakan
pulau tersendiri yang terpisah dari Pulau
Jawa. Disana juga pernah di temukan adanya fosil manusia purba (
Hominid). Keistimewaan dari fosil-fosil yang ditemukan situsnya masih utuh.
Waduk Logung
Wadung Logung merupakan arena pariwisata air terbaru
di Kota Kudus. Setelah Waduk Logung diresmikan bulan Noember 2018. Terletak di
Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kudus. Kita bisa berwisata naik perahu
keliling Logong sampai ke sungai Tempur Sembilan. Dengan tarih 15.000 rupiah
selama setengah jam.
Makan Sunan Muria
Esok harinya kita bisa langsung menuju ke Gunung
Muria, untuk beriarah ke makam Sunan Muria yang terletak di Desa Colo Muria Kudus. Untuk menuju kesana kita bisa naik ojek khusus
untuk menuju makam sebesar 15.000 rupiah atau berjalan menaiki tangga sebanyak
499 anak tangga. Jangan lupa membeli
oleh-oleh khas Muria, seperti Jeruk Pamelo, Gedhang Byar, Parijoto dan Kopi
Muria.
Air Terjun
Montel
Dari makam Sunan Muria kita bisa langsung menuju Air
Terjun Montel yang terletak di sebelah utara Makam Sunan Kudus. Air Terjun
Montel mempunyai ketinggian 50 meter. Untuk masuk ke area Air Terjum Montel
kita dikenakan tiket 5000 rupiah, disana sudah ada Mushola dan tempat parkir
yang cukup luas.
Air Tiga Rasa
Rejenu
Dari Air Terjun Montel kita bisa langsung bergerak
ke timur sedikit menuju ke desa Japan , atau 3 km dari Makam Sunan Muria.
Disana terdapat 3 sumber mata air dengan rasa yang berbeda-beda , yaitu rasa
tawar, yang kedua rasa seperti soda, dan yang ketiga rasa seperti tuak.
Masing-masing rasa diyakini mempunyai khasiat sendiri-sendiri bagi yang
meyakininya.
The Hill Vaganza
Turun dari Gunung Muria, namun masih ada di kaki
gunung Muria kita bisa langsung menuju ke The Hill Vaganza yang terletak di
Desa Kajar Kecamatan Dawe Kudus. Selain disediakan aneka menu masakan ala resto
kita juga disuguhkan spot –spot foto yang sangat instragamer. Sangat indah
dengan pemandangan Gunung, lembah dan bukit yang sudah ditata demikian menarik.
Sebenarnya masih banyak tempat wisata lain yang tak
kalah menariknya, namun belum sempat saya kunjungi. Karena pada waktu
berkunjung kesana belum jadi desa wisata , yaitu Desa Ternadi dan Desa Rahtawu
semuanya terletak di Gunung Muria juga.
Selain wisata religi, wisata alam dan wisata sejarah
jangan lupa untuk berwisata kuliner, menikmati makanan khas Kudus. Seperti Sate
Kerbau, Pindang Kerbau, Soto Kerbau, Lenthok Tanjung, Garang Asem Ayam Kampung,
oleh-oleh Jenang Kudus serta Madumongso khas Kudus.
Mari…berkunjung ke Kota Kudus, yuuk.
Ditunggu ya..
Posting Komentar
Posting Komentar