Sudah menjadi adat bagi masyarakat Kudus untuk
menyembelih hewan kurban berupa hewan kerbau, bukan sapi seperti daerah-daerah
lainnya. Adat kebiasaan ini terjadi sudah sejak jaman Sunan Kudus yang telah
menitahkan melarang penyembelihan hewan sapi untuk menghormati masyarakat Kudus
yang saat itu masih memeluk agama Hindu /Budha. Dan kenyataannya sampai
sekarang di Kudus jarang ada dijual daging sapi, kalaupun ada biasanya
penyembelihannya dilakukan di luar Kudus.
Masjid di dekat rumah saya menyembelihnya hewan
kerbau juga, dengan satu hewan kerbau untuk 7 orang yang berkurban. Dan tentu
kami akan mendapat bagian juga karena telah berkurban juga. Daging kerbau yang
melimpah enaknya dibuat makanan khas Kudus juga, yaitu Nasi Pindang Kebau .
Nasi Pindang Kerbau
Bahan :
500 gram daging kerbau sandung lamur.
100 gram daun melinjo
100 ml santan dari 1 butir kelapa
500 gram air kaldu daging
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
1 batang serai, geprek
2 sendok makan air asam jawa
Gula, garam, kecap dan kaldu bubuk secukupnya.
Bumbu dihaluskan :
7 siung bawang merah
5 siung bawang putih
4 buah keluak / Kluwek ambil isinya dan rendam
dengan sedikit air panas dan hancur isi kluwek dengan ulegan.
2 cm ruas jahe
1,5 sendok makan ketumbar
1 ruas kencur.
Cara Membuat :
Rebus daging hingga empuk dan sisihkan kaldunya.
Potong-potong daging sesuai selera. Sisihkan.
Haluskan semua bumbu yang halus dihaluskan.Tumis
bumbu halus dengan minyak panas setelah mengeluarkan aroma sedap, masukkan daun
salam, lengkuas, dan daun jeruk hingga matang dan harum. Masukkan juga kluwek
beserta air rendamannya.
Masukkan potongan daging, tambahkan kaldu rebusan
daging masak sampai mendidih. Masukkan santan sambil sesekali diaduk biar santan
tidak pecah. Masak teus hingga daging empuk.
Terakhir daun mlinjo, garam, gula dan kaldu bubuk.
Cicipi hingga terasa enak, tambahkan sedikit kecap.
Sajikan dengan nasi hangat dan taburan bawang merah
goreng. Nasi pindang biasa juga disajikan untuk jamuan saat ada yang punya
gawe.
Bagi yang biasa menerima daging kurban berupa daging
sapi, ada resep istimewa dari Sumbawa,
yaitu Gecok. Resep ini membuat daging terasa segar .
Resep Gecok
Bahan :
500 gram jerohan / gading sanding lamur
125 gram kelapa parut, sangrai dan tumbuk halus
75 gram wijin, sangrai dan tumbuk halus
750 cc santan dari setengah butir kelapa
6- 7 buah belimbing sayur, iris bulat setengah cm
Setengah sendok teh merica bubuk
4 buah kemiri, sangrai/ goreng haluskan
6 bawang merah sangrai dengan kulitnya, kupas, iris
tipis-tipis
2 cm lengkuas, memarkan
4 lembar daun jeruk purut, iris halus untuk taburan.
2 sendok makan bawang goreng untuk taburan.
2-3 jeruk nipis / limau belah ambil airnya, garam
menurut selera
Cara Membuat ;
-
Cuci dan potong-potong agak besar daging
sanding lamur/ jerohan sapi yang sudah direbus.
-
Rebus bersama kelapa sangrai yang sudah
dihaluskan, wijen, santan dan bahan lainnya kecuali, jeruk nipis/ limau, daun
jeruk purut dan bawang goreng. Rebus sampai mengental.
-
Hidangkan dengan perasan jeruk nipis /
limau dan taburan daun jeruk purut dan bawang goreng.
Bagi yang
mendapatkan bagian daging kambing, ada resep yang mudah dari Jawa Barat, yaitu
Karang Binaci.
Resep Karang Binaci
Bahan :
1 kg daging kambing
3 sendok makan minyak untuk menumis
3-4 sendok makan kecap manis
1-2 sendok teh cuka masak
1 liter air
Garam sesuai selera.
Cara membuat :
-Lumuri daging dengan bumbu halus, remas-remas,
biarkan selama 10 menit.
-Panaskan minyak goreng, tumis daging sampai berubah
warna dan kaku, tuangi air, kecap, garam dan cuka.
-Masak sampai daging matang dan kuah agak mongering.
Angkat hidangkan.
Demikian berbagi resep olahan daging kurban yang
mulai besok bisa kita nikmati sampai 3 hari ke depan selama hari Tasyrik.
Selamat mencoba, untuk yang sudah berkurban semoga
Allah menerima segala kurban yang elah kita berikan sebagai tanda keimanan
kita. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar