Gunung-
gunung Itu Tidak Diam
tidakkah engkau menyadari bahwa gunung itu pasak, yang akarnya menghunjam
dan melindungimu dari guncangan bumi
menyombongkan diri, seakan Dia tak
melihat, setelah bencana demi bencana tak juga mengoyahkan hatimu
tahukah, kau! Bahwa gunung tak pernah
diam, melihat dadamu membusung karena congkakmu
merasa
lebih dengan secuil ilmumu, seonggok hartamu, dan setetes imanmu
bukanlah itu tak lebih karena cinta
kasih-Nya, dan hanya pengujimu
Lihatlah! Merapi, Kelud, Gamalama,
Sinabung, dan Krakatau yang erupsi tiada henti
tidakkah itu menjadi pelajaran, bahwa
kerusakan yang lakukan pada bumi, adalah mengingkaran karunia Illahi
sebarkan hoax kesana-kemari, yang
membuat luka pada bumi, dan pada semesta yang fana ini
bencana yang tiada henti, kenapa tak
menyurutkan prasangkamu pada Yang Maha Cinta
Dia yang telah menyelamatkanmu dari
semburan larva dan gelombang tsunami
bertaubatlah sekarang bertaubat
kelokan-kelokan sungai yang indah adalah
keseimbangan bumi, yang bisa alirkan air, darah, nanah dan juga susu , kapan
pun Dia menghendaki
hadapkan wajahmu, buka matamu tempelkan
dahimu
dengar, dengarkan suara rimbun dedaunan
yang tertiup angin
dari sana tumbuh bebuahan, yang bebas
kamu nikmati bahkan kamu perdayakan
seolah engkaulah penguasanya,
penciptanya, dan engkau pula perusaknya
sadar, sadarlah tuan, engkau sedang
diuji
mulai hari ini, berprasangka baiklah
pada gunung yang erupsi, pada gempa bumi, pada likuifaksi dan banjir
disana-sini
seperti prasangkamu pada bumi, bulan,
bintang dan juga matahari
bahwa bumi ada yang Menciptakan,
menguasai dan memelihara
dekati Dia, bermohon ampunlah Pada-Nya.
Kudus, 13 Desember 2018
Sri Subekti Astadi
Posting Komentar
Posting Komentar