1. Masjid Al-Ikhlas Geronggang
Masjid Al-Ikhlas Geronggang
terletak di desa Geronggang Kecamatan
Kelumpang Tengah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Masjid yang megah ini
terletak di tanah yang luas di ujung desa yang berdekatan dengan sekolah SD
Geronggang. Saya beberapa kali ikut sholat Idul Fitri dan Idul Adha di sini.
Masjid ini bangunannya sudah permanen berdiding beton, bukan seperti bangunan
lainnya di sana yang masih terbuat dai papan kayu.
Keunikan masjid Al-Ikhlas pada
waktu pelaksanaan Sholat Ied adalah adanya beberapa kelompok jamaah yang
masing-masing ngumpulin sumbangan sendiri-sendiri dengan cara petugas keliling
mendekati jamaah satu per satu dengan menggelar sorban atau mukenanya. Mereka jumlahnya
lumayan banyak , dan masing-mesing mengumpulkan dana untuk keperluan kelompok
masing-masing. Karena saking banyaknya mereka yang keliling sampai-sampai
sholat Ied dimulai agak siang, sekitar pukul 8 pagi. Masing-masing jamaah harus
menyediakan banyak pecahan uang agar bisa memasukan pada sorban yang jumlahnya
lumayan banyak. Bagi saya hal ini adalah unik, karena masjid pada umumnya hanya
menyediakan kotak amal yang diedarkan saja, bukan dengan cara mendatangi jamaah
satu persatu.
2. Masjid
Al-Aqsha Menara Kudus
Masjid yang terdapat Kompleks
Menara Kudus ini menyatu dengan Menara Kudus , dibangun oleh Sunan Kudus pada
tahun 1549 Masehi. Pintu gerbangnya
menyerpai bangunan candi yang unik dan
banyak mengandung folosi kehidupan.
Masjid ini banyak didatangi
penjiarah ke makam Sunan Kudus, sehingga setiap harinya tak pernah sepi dari
pengunjung.
Masjid yang terdapat ornamen Hindu
dan China ini awalnya dimaksud untuk saling menghormati orang Hindu yang pada waktu itu menjadi agama
yang Kudus sebelum masuknya Islam.
3. Masjid
Sunan Muria
Masjid Sunan Muria ini terdapat di kawasan makam
Sunan Muria yang terletak di Gunung Muria Kudus
dengan ketinggian 1600 DPL ini
didirikan Sunan Muria sebagai pusat
penyebaran agama Islam di kawasan Gunung Muria Kudus. Keunikan Masjid ini
terdapat 4 umpak batu yang dibawa dari Bali, dipergunakan sebagai tiang
penyangga masjid. Di masjid ini juga terdapat gayor atau bedug yang sangat
besar yang ditabuh pada saat jam sholat .
4. Masjid
Agung Kudus.
Masjid Agung Kudus
terletak di sebelah barat alun-alun Simpang tujuh Kudus. Masjid ini menjadi
ciri khas alun-alun kota-kota di Jawa pada waktu itu. Bangunan Masjid Agung
Kudus terdiri dari 2 lantai, sebelah atasnya yang berbentuk seperti balkon
menjadi tempat sholat jamaah wanita. Masjid ini juga ditopang oleh soko guru
yang menjadi penjangga bangunan yang terbuat dari kayu kuno yang sangat
besar-besar.
5. Masjid
Agung Tuban
Masjid Agung Tuban terletak di sebelah barat
alun-alun kota Tuban. Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur
terletak di jalur Pantura bila hendak ke
Surabaya. Masjid ini didirikan pada abad ke -15 oleh bupati saat itu, Adipati Raden Ario Tedjo, letaknya
juga tidak jauh dari kompleks makam Sunan Bonang.
Bangunannya sangat megah terdiri
dari 3 lantai . Pada malam hari masjid ini memancarkan 1001 warna dari permainan cahaya lampu. Gaya pola arsitekturnya menjadi khas
Nusantara dengan ornamen pada pintu dan mimbar yang terbuat dari kayu dengan
ukiran khas Jawa. Tangga Kuningan di sayap migrab, menciptakan gaya khas
ornamen Jawa Klasik.
Saya pernah numpang sholat disini
dalam perjalanan menuju kota Malang. Tempat sejuk jadi nyaman untuk beribadah.
Di depan masjid terdapat banyak penjual legen yang menjadi minuman khas kota
Tuban.
6. Masjid Al- Hamidiyah Mlati Lor Kudus
·
Masjid ini menjadi masjid yang biasa
saya kunjungi sehari-hari untuk menunaikan sholat 5 waktu, karena terletak 100 meter dari rumah tempat
saya tinggal. Masjid yang terdapat di
jalan HOS Cokroaminoto ini mempunyai
luas tanah 500 m3, didirikan pada tahun 1940 oleh keluarga Mbah Djalil
yang sekarang masih mendiami rumah di area masjid sebelah utara. Masjid ini
termasuk masjid termegah di jalan HOS Cokroaminoto Kudus, masjidnya luas dan
bersih sehingga banyak pejalan yang singgah untuk menjalankan sholat di sini.
Posting Komentar
Posting Komentar