Rasanya seperti ikutan melayang pada waktu mendapat
notifikasi pendebetan dari BRI sebesar Rp 9.999.999,- tak berapa lama setelah
beberapa saat berkutat dengan HP
gara-gara Aplikasi BRImo error tidak bisa diklik sama sekali, padahal
saat itu saya butuh untuk transfer suatu
keperluan.
Kronologis Kejadian
Sekitar pukul 18.10 (setelah magrib) saya buka
aplikasi BRImo mau transfer untuk sebuah pembelian online, karena rekening yang
saya miliki hanya BRI dan untuk
mempermudah transaksi dari setahun yang lalu saya download aplikasi BRImo agar
tidak bolak-balik ke ATM bisa sedang membutuhkan.
Aplikasi BRImo ini memang beberapa kali error, saya
tidak tahu apakah HP saya yang jadi masalah atau memang aplikasinya, karena
sebulan yang lalu saya juga mengalami hal serupa namun saya biarkan dan akhirnya
bisa sendiri.
Petang itu karena butuh banget untuk memakai BRImo,
akhirnya saya segera memberi ulasan BRImo di Play Store tentang keerrorannya.
Ternyata benar tak lama setelah saya menulis ulasan dengan bintang3 pihak PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memberi tanggapan : Saya dimohon untuk
menginformasikan nomer ponsel dan detailnya melalui email : callbri@bri.co.id
Saya pun segera mengirim email ke alamat email
tersebut diatas, dan segera pula mendapat balasan. Namun bersamaan dengan itu
ada 7 email serupa (dengan logo BRI) yang juga memakai nama Bank BRI, CUSTOMER
SERVICE BANK BRI, BRI SUPPORT, BRI SUPPORT, ServiceBRImo, Customer service
Brimo, BRImo BRI.
Saya yang sedang menulis balasan lagi ( karena email
yang pertama tadi sudah dibalas) di
email awal callbri@bri.co.id
tidak menyadari sama sekali saat itu kalau ternyata banyak email masuk lainnya,
jadi saya selanjutnya salah klik ke salah satu email itu dan membalasnya lagi,
dengan menginformasikan nomer ponsel saya. Tak lama kemudian dibalas akan
segera dihubungi melalui Whatsapp. Belum sampai saya membalas email itu ternyata
sudah ada yang menghubungi saya di Whatsapp
yang mengatas namakan Riyo mengaku CS BRImo yang akan membantu saya agar
BRImo saya tidak error.
Padahal pada waktu saya mau membalas chat tersebut
saya sudah ragu karena nomernya tidak sama dengan dengan nomer Whatsapp yang
ada di email yang saya lihat sebelum (ternyata di email yang pertama masuk callbri@bri.co.id
) yaitu 08121214017 dengan username @kontakBRI. Saya hanya positif thanking
mungin itu WA pribadi IT BRImo biar cepat menangani nasabah, jadi saya membalas
dan mengikuti perintah dari yang mengaku bernama Riyo dengan nomer Whatsapp :
+6281804656866.
Dari Riyo itu saya dipersilakan login BRImo saya
pada sebuah link yang diaberikan melalui chatnya. Saya juga diminta uninstall
aplikasi BRImo saya terlebih dahulu dengan alasan akan diperbaiki dulu.
Setelah itu saya seperti tak sadar saja, begitu klik
link tersebut di atas, yang isinya meminta saya untuk memasukan USERNAME dan
PASSWORD dan di page 2 saya harus
memasukan M-PIN , padahal antara sadar dan tidak sadar saya tahu itu bahaya dan tidak tapi pikiran itu saya tepis,
ah pasti aman.....dia kan mau membantu dan di IT jadi mngkin untuk mempermudah
saja dia meminta data saya, terlintas pikiran begitu. Dan akhirnya saya pun
menuliskan semua yang ada di link tersebut. Walaupun saat itu ada perasaan gak
enak , tapi tetap saya lakukan.
Alhasil tak lama kemudian saya mendapat SMS dari BRI
yang ternyata itu SMS OTP tapi bentuk tulisan dan kata-kata tidak seperti
dengan OTP yang selalu saya terima kalau saya melakukan transaksi di atas Rp
500.000,- Jadi saya tidak mengira kalau
itu SMS OTP transaksi, saya kira SMS OTP untuk mendapatkan pin baru atau apa.
Oleh Riyo saya diminta untuk copy SMS dari BRI tersebut untuk kemudian
dipastekan pada link yang dia berikan lagi. Saya sungguh-sungguh tidak
menyadari kebodohan yang sedang saya lalukan.
Yang lebih gobloknya lagi, Riyo bilang kalau respon
saya kelamaan dan SMS OTP tidak berlaku jadi saya disuruh mengulang lagi, dan
dia pun memberikan link baru lagi. Dan saya pun memasukkan dan menulis hal yang
sama seperti yang saya lakukan sebelumnya. Ya Robb....
Riyo menyuruh saya menunggu sekitar 45 menit untuk bisa membuka BRImo saya aktif kembali. Namun
saya iseng-iseng tetap membuka M-Banking melaui ib.bri.co.id dan ternyata gagal terus dengan alasan akun BRI
saya sedang login / digunakan di tempat lain. Sampai saya ulang-ulang beberapa
kali tetap saja. Saya hanya berpikiran kalau Riyo sedang memperbaiki akun saya,
seperti yang dilakukan petugas bank kalau saya sedang ke kantor cabang BRI,
jadi pantas saya tak bisa login. Toh tadi Riyo sudah bilang saya disuruh nunggu
45 menit.
Sambil menunggu saya tinggal untuk minum, belum
selesai saya minum HP saya bunyi ada SMS masuk. Deg saya buka ternyata isi
notifikasi transaksi DEBET Rp 9.999.999 tanggal 18/05/21 19:06:59 rasaya
langsung gemetar dan pingin nangis saja.
Saya pun langsung menelpon Riyo, dia mengangkat
telpon saya :” Kenapa uang saya diambil, kembalikan sekarang” jawab dia enteng
banget “ Tenang..kak, tenang nanti dikembalikan kalau proses perbaikan sudah
selesai” Saya pun ngotot harus dikembalikan sekarang, tapi ya.... tidak
mungkinlah... daripada otot-ototantak berguna saya tutup telpon.
Saya segera telpon ke Call Center BRI di 14017 dan
melaporkan kalau saya sudah kena tipu, trus sama CS saya ditanya apakah saya
memberikan Pasword-PIN pada orang lain. Saya bilang iya tapi saya tak menyadari
dan menganggap yang menghubungi saya tadi orang BRI. Tapi itu adalah kesalahan
fatal saya, dan pihak BRI tidak mau bertanggung-jawab karena kesalahan
tersebut.
Saya makin panik, dan saya mulai membuka ulang email
saya, ternyata disamping email BRI yang masuk ada 7 email lainnya, dan ternyata
saya salah klik selain klik email BRI saya juga klik email lainnya.
Yang saya pertanyakan kenapa emial-email itu bisa
masuk dan tahu alamat email saya bersamaan dengan email balasan dari BRI
setelah saya koplain di Aplikasi BRImo padahal email callbri@bri.co.id
itu benar email resmi dari BRI , jadi saya yakin kalau email yang masuk itu
benar-benar dari BRI dan tidak menyadari bersamaan dengan itu ada 7 email BRI
gadungan lainnya yang masuk.
Saya mohon pihak BRI untuk menyelidiki dan menertibkan,
bagaimana bisa pihak luar ikut ngintip email nasabah yang sedang komplain pada
email resmi BRI.
Dari mana asalnya email-email itu bisa masuk ke
email saya kalau bukan dari kebocoran data yang ada dipihak BRI, jadi saya
mohon pihak BRI ikut bertanggung-jawab
terhadap kasus penipuan ini, agar kejadian serupa tidak terulang lagi pada
nasabah yang lain.
Harusnya pihak BRI selain melindungi nasabah dengan
terus mengingatkan agar kita tidak memberikan data pasword dan PIN pada pihak
manapun, BRI juga harus berusaha membenahi agar data nasabah tidak bocor
kemana-mana, mudah diintip pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab yang
akhirnya merugikan nasabah sendiri.
Setelah saya menghungi Call Center BRI dan
mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan, saya pun menghubungi Om Dues K Arbain, seorang Kompal yang juga bertugas BRI
Palembang, saya menceriterakan kasus ini pada beliau. Oleh beliau saya diminya
membuka m-banking dan melihat mutasi yang terjadi. Dari situ saya tahu ternyata
uang saya bukan hanya diambil sebesar Rp 9.999.999. tapi juga ada tambahan Rp
200.000. dan Rp 80.000,- dan hanya SISA Rp 61.529. yang mungkin sudah tidak
bisa diambil lagi.
Dari Mutasi ( ternyata ada juga di notif email ) itu
pula saya tahu kalau ternyata uang saya masuk ke rekening OVO :
-
OVO dengan nomor : 081804656866 atas
nama RI**YRA*****N sebesar RP 9.999.999 .00
-
OVO dengan nomor : 085971773447 atas
nama AH**DSA***LUM** sebesar Rp 200.000,00 dan 80.000,00
sambil menyiapkan
keperluan suami yang hendak keluar kota dan bikin status di FB, saya menhubungi Call Center OVO ( 1 500 696 ) jadi sekitar jam 21.00 malam saya baru
menelpon ke Call Center OVO untuk meminta pemblokiran nomer OVO di atas yang
digunakan untuk menampung hasil kejahatan. Saya pun mendapat nomor pelaporan
dan diminta untuk melengkapi dengan KTP dan Surat dari Kepolisian untuk bisa
dilakukan pemblokiran akun tersebut.
Karena sudah malam dan
saya tidak berani ke kantor polisi sendiri, akhirnya esok paginya jam 5.30 saya
datang ke POLSEK KOTA KUDUS. Sesuai wilayah
tempat tinggal saya. Disana saya menunggu sebentar karena pak Polisinya
belum siap, dan akhirnya saya diterima dengan baik untuk melaporkan kejadian
penipuan yang saya alami. Dan saya pun mendapatkan surat Pelaporan dari
kepolisian berupa Tanda Bukti Pelaporan.
Pagi itu saya segera
mengirim Foto KTP dan Tanda Bukti Pelaporan pada email OVO cs@ovo.id
dan mendapat balasan untuk menunggu
hasil penangan. Ternyata akun penipu hanya bisa diblokir selama 5 hari saja,
dan kalau mau blokir permanen harus melampirkan surat perintah pemblokiran
permanen dari kepolisian. OVO juga tidak bisa melayani permintaan pengembalikan
dana atau penarikan kembali dana yang
telah keluar dari akun OVO pengguna.
Saya berharap dan
berdoa semoga uang saya masih diam di akun OVO awal yang digunakan untuk
transfer, karena adanya jeda waktu yang memungkinkan penjahat sudah memindahkan
uang tersebut ke akun lain sebelum akunnya diblokir. Sehingga pihak OVO bisa mengembalikan uang
saya, baik ke rekening BRI semula atau ke akun OVO yang saya punya. Untuk itu
saya diminta untuk melengkapi foto KTP dan foto selfie dengan KTP, yang baru saya
kirimkan tadi malam. (Tulisan ini harusnya skip karena ternyata dana sudah
ditarik keluar dan OVO tidak bisa mengembalikan pada saya).
Semoga dalam 3 hari ke
depan ada kabar baik dari OVO kalau uang saya bisa ditarik kembali, berapa pun
jumlahnya kalau misalnya sudah tidak utuh kembali.
Ternyata sebelum saya
posting ini ada balasan dari OVO kalau dana sudah ditarik keluar dari akun OVO
penipu jadi pihak OVO tidak bisa mengembalikan dana tersebut kepada saya. Namun
saya masih menunggu bukti print out kalau uang telah ditarik keluar oleh
pelaku. Sehingga saya bisa tuntas mengikhlaskan uang saya, semoga berguna bagi
penipu sehingga dia tidak kelaparan lagi dan saya mendapatkan ganti yang rejeki
yang lebih baik lagi. Aamiin.
Demikian pengalaman dan
realita yang saya alami semoga bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman semua.
Dengan harapan bisa mendapat perhatian dan bantuan penanganan dari pihak-pihak yang saya
sebutkan di atas.
Terima kasih
Posting Komentar
Posting Komentar