Perkedel Ambon Chef Eko, foto koleksi pribadi |
Menurut undangan, saya harusnya datang ke Semarang jam 13.00 siang jadi berangkat dari Kudus jam 10.00 pagi namun karena adanya travel Kudus- Semarang jam 08.00 maka saya berangkat ke Semarang kepagian. Jam 10.00 saya sudah sampai di Kota Lama. Tak apalah saya bisa istirahat sejenak dan foto-foto di Taman Garuda Kota Lama yang cantik. Baru setelah saya melakukan sholat dhuhur di mushola belakang Kota Lama, saya menuju tempat acara di Toko Oen Gedung Oud En Nieuw GKBI Kota Lama yang jaraknya sekitar 650 meter dari Taman Garuda, tepatnya di Jalan Empu Tantular 29, Kota Lama Semarang.
Sampai di sana beberapa teman blogger dan wartawan dari 10 media online sudah berada di sana, namun acara belum dimulai. Setelah sejenak berfoto-foto dan berhai-hai dengan teman-teman kami dipersilakan oleh Ibu Jeny pemilik Oen generasi ke-3 untuk santap siang dengan makanan yang sudah disediakan di meja . Alhamdulillah, rasa lapar karena datang kepagian telah hilang, hihihi...
Tak lama kemudian acara segera dibuka oleh pemandu acara Ibu Irene Sinaga, karena para narasumber dan peserta sudah hadir semua.
Ibu Irene sudah membuka acara |
Mustika Rasa On Stage dipandu langsung oleh Direktur Jaringan dan
Pembudayaan, Dr. Irene Camelyn Sinaga dimulai pada jam 13.00 WIB dengan dihadiri
oleh Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Sejarawan JJ Rizal,
pemilik toko Oen generasi 3 Megaputri Megaradjasa atau Ibu Jenny, Chef Hardian
Eko Nurseto serta IR. Prakoso M.M. sebagai Deputi Bidang Hubungan Antar
Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP yang sekaligus launching Mustika
Rasa On Stage di Semarang ini.acara dibuka oleh Ir. Prakoso MM.
Secara simbolis diberikannya 10 celemek masak
dan makanan simbol akulturasi budaya
seperti : Lumpia, nasi goreng, es krim dan busa rempah
Semarang sebagai kota akulturasi budaya mendapat
kesempatan pertama Launching Mustika Rasa On Stage yang akan dilaksanakan di 7
kota di Indonesia.
JJ Rizal mengungkapkan bahwa Mustika Rasa pernah
menjadi panggung nasional, namun karena peristiwa yang terjadi pada tahun 1965 menjadi
tenggelam dan dilupakan. Kemudian
diliris kembali pada tahun 2016.
Penjelasan dari JJ Rizal sebagai sejarawan |
Pada tahun 1950, FAO menyatakan bahwa Asia dalam
setengah abad terakhir akan terjadi krisis pangan. Karena ada kecenderungan
secara keseluruhan orang-orang Indonesia pelan-pelan akan menjadi pemakan nasi,
sementara dalam sejarah budaya Indonesia tidak semua orang Indonesia itu
pemakan nasi. Di Jawa ada yang makan cantel, atau sogum, ada yang makan roti,
jagung, ketela, porang dan lainnya. Mustika Rasa bukan sekedar buku resep,
bukan hanya ingin menyelamatkan tapi juga ingin mengangkat panggung kekayaan,
perbendaharaan, warisan jangka panjang dari leluhur kita, dari berbagai penjuru
Indonesia, baik di darat maupun di laut. Ingin menjamin kebudayaan sebagai alat
survival untuk selamat di masa depan. Kita harus punya Mustika sebagai jimat
untuk menghadapi masa depan dengan warisan budaya masa lalu. Buku ini dirangkum
oleh Ibu Hartini, dari para pamong praja tiap desa, ahli kuliner, bahkan sampai
ahli gizi yang dikumpulkan Soekarno untuk merangkum buku Mustika Rasa ini.
Mencintai masakan Indonesia adalah dimulai dari
dapur rumah kita sendiri, dengan memasak dan menghidangkan kepada anak-anak
kita, agar mereka tahu, dan mencintai masakan bangsa kita sendiri. Kita juga
perlu memberikan narasi menarik pada kuliner Indonesia seperti halnya sektor
pariwisata dan lainnya. Agar masakan asli Indonesia tidak tersingkirkan oleh
budaya lain yang masuk ke Indonesia, dan lebih dikenal orang anak-anak muda.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Semarang
Ibu Hevearita yang telah konsen dengan Mustika Rasa ini ditunjuk oleh walikota Semarang, untuk membuat tutorial masakan Mustika Rasa serta
mensosialisasikan. Beliau sudah mempraktekkan sebagian resep masakan yang ada
dalam Mustika Rasa. Karena hampir sebagian besar rempah-rempah dan bahan yang
perlukan untuk memasaknya bisa didapatkan di Semarang.
ibu wakil walikota Semarang |
Ibu Hevearita juga menyampaikan bahwa untuk
ketahanan pangan, walikota Semarang telah menggalakkan penanaman 63.000 pohon
sukun yang diharapkan bisa dijadikan bahan pangan pengganti beras.
Chef Eko Nurseto yang pernah menjadi finalis Master
Chef Indonesia, pernah membawa buku Mustika Rasa ini namun tak ada satupun yang
mengenalnya. Padahal Chef Eko sejak mendapatkan hadiah buku Mustika Rasa pada
tahun 2018 sudah mempraktekkan 800 resep dan mereview hasil masakannya,
serta memberikan penilaian soal rasa dan takaran sesuai yang ada kemudian mengaplikasikan sendiri bila ada yang dirasa kurang pas. Karena buku Mustika Rasa tidak dilengkapi gambar dan keterangan yang jelas jadi terkadang harus diapresiasi sendiri. Cara memasak
resep-resep Mustika Rasa ini sudah diposting dalam akun You Tube Chef Eko
Nurseto, silakan bisa dicari..
Pada
kesempatan siang itu, Chef Nurseto mempraktekkan memasak salah satu
resep yang berada di buku Mustika Rasa, yaitu Perkedel Ambon yang ada di
halaman 673.
chef Eko sedang membuat perkedel Ambon |
Kenapa dipilih perkedel, karena perkedel merupakan
jejak persilangan budaya di jalur rempah, ada akulturasi budaya dalam perkedel.
Ada 16 resep perkedel dalam Mustika Rasa yang terbuat dari berbagai macam
bahan, jadi perkedel bukan hanya terbuat dari kentang saja seperti yang kita
ketahui selama ini. Seperti Perkedel Ambon ini terbuat dari ikan kembung.
Bahan dan Cara Membuat Perkedel Ambon
Bahan :
2 ekor ikan kembung
Tepung jagung ( Maizena) 4 sendok makan.
Kelapa parut dari seperempat butir kelapa
1 buah telur
1 tangkai daun seledri dan i tangkai daun bawang
Cabai merah besar/ cabai hijau
Bumbu-bumbu : kemiri, ketumbar bubuk, jintan bubuk
dan garam dihaluskan
Cara Membuat :
- - Ikan kembung, dibersihkan dan diberi air
jeruk nipis agar tidak amis dan gurih, lalu dipanggang dengan sedikit minyak biar tidak lengket. Bila ikan
sudah matang buang durinya dan dicincang halus.
- - Campur tepung maizena, kelapa parut,
ikan kembung yang sudah dicincang halus, bumbu yang haluskan serta telur
- - Iris halus daun bawang dan daun seledri
campurkan dalam adonan di atas.
- - Iris cabai merah besar buang isinya,
masukan adonan di atas ke dalam cabai
- - Guling-gulingkan pada telur kocok dan
berganti pada tepung maizena.
- - Goreng cabai yang telah diisi tadi ke
dalam minyak panas, tunggu sampai matang
-
Hidangkan dengan menggunakan saos gulai
atau yang lainnya.
berfoto dengan Buku Mustika Rasa |
Alhamdulillah semua yang datang bisa ikut merasakan Perkedel
Ambon buatan Chef Nurseto, rasanya enak tidak kalah dengan masakan-masakan
modern saat ini. Tidak amis dan gurih karena ikan kembung dan kelapa parut berpadu, ditambah rempah-rempah yang membuat Perkedel Ambon ini cocok dihidangkan untuk keluarga.
Acara yang mempunyai banyak manfaat ini ditutup dengan sukses, membuktikan bahwa masakan Indonesia tidak kalah lezat dari masakan modern yang sekarang disukai anak muda.
Dilanjutkan dengan foto-foto dengan narasumber dan teman-teman blogger lainnya.
Rasa capek karena harus berangkat dari Kudus
pagi-pagi sudah terobati dengan suksesnya acara Mustika Rasa On Stage ini,
apalagi bisa foto-foto di sela-sela bangunan tua di kota lama Semarang bersama
Mbak Wahyu Sapta. Alhamdulillah...
Kudus, 27 Desember 2021
salam hangat,
Sri Subekti Astadi
Yang paling kusuka di bagian akhir: resep perkedel....hehehe....Aku paling nggak tahan lihat perkedel.
BalasHapusayo langsung cuzzz ke dapur Kak, bikin perkedel ambon enak looh..
HapusBeruntungnya Bu Sri, hadir di acara ini. Makan tidak sekadar makan. Ada pelajaran sejarah, budaya, adab, dll, dalam gastronomi. Pengalaman yg sangat berharga ya.. tentu mengayakan jiwa
BalasHapus
BalasHapusBtw, Mustika Rasa berapa halaman, Bu? Penasaran🤔 dan kalau berkenan (lg senggang), bisa ditimbang juga berapa bobotnya 😄
maaf Mbak, gak sempat punya bukunya cuma baca waktu di acara saja...
HapusAcaranya seru sekali. Betul, mencintai Indonesia bisa dengan berbagai cara salah satunya adalah kuliner. Ragam kuliner Indonesia itu loh enak-enak, khas banget
BalasHapusPenasaran banget sama rasanya Perkedel tapi berbahan ikan. Wah kalau boleh, saya mau pesan dalam bentuk beku untuk dikirim ke Bandung.
BalasHapusSupaya betul-betul menikmati Mustika Rasa, warisan budaya kuliner Nusantara. Udah gitu sambil kembali membudayakan nilai Pancasila, khususnya cinta tanah air dan bangsa pada butir sila ke tiga.
Mbak Aryanty coba bikin sendiri saja, kan ada resepnya tuh..
HapusBuku Mustika Rasa ini benar-benar harta karun untuk keberlangsungan kuliner Indonesia ya jangan sampai kekayaan kuliner kita hilang tergerus zaman dan serbuan kuliner barat dan negara lain..
BalasHapusbetul banget Mbak Dew, padahal resep tradisional banyak yang enak-enak tapi sekarang kalah popular untuk generasi x
HapusSaya ketinggalan banget yaa baru tahu ada perkedel Ambon ini, kalau ngomongin makanan Indonesia amboy ragamnya banyak banget, suka banget.
BalasHapusiya, perkedel dari ikan kembung.. enak loh, ayo coba bikin sendiri
Hapus