pemotongan tumpeng oleh kepada becaku diberikan pada wartawan /dokpri |
Alhadulillah, pada hari Rabu, 1 Pebruari 2023
kemarin, saya berkesempatan kumpul dalam Jagongan Beceku yang diadakan di
kantor Bea dan Cukai Kudus, Jalan R. Agil Kusumadya Kudus atas undangan yang
disampaikan seorang teman wartawan, karena beliau tak bisa hadir.
Acara yang sedianya tertulis dimulai jam 8.00 pagi
itu, membuatku harus cepat-cepat pergi walau senam Rabu pagi yang biasa saya ikuti
belum berakhir. Karena aku biasa tepat waktu jadi nggak enak kalau mau molor.
Jadilah jam 8.00 tepat aku sudah berada di Kantor Bea Cukai Kudus, yang hanya
berjarak 10 menit dari rumah. Lucunya tuh, ketika aku turun dari Gojek tanya
pada petugas yang ada di pintu masuk: “ Pak, tempat untuk Jagongan Beceku di
sebelah mana ya”. Dan Pak Satpam pun langsung nyeletuk sambil mengarahkan aku
tempat kucari. “ Ibu dari catering yang dipesani nasi, ya..” Ealaah pak-pak, emang sih gue emak-emak
tukang masak banget ya, jadi gak berwajah sebagai awak media blas ya...
Biasanya kan emang awak media itu, masih strong, muda dan bukan wajah emak-emak tentunya, hihihi...tak apalah, yang
penting sudah diantar ke tempat acara. Terima kasih ya, Pak..boleh kok kalau
mau pesen nasi padaku kok.
Begitu masuk ruang acara, yang ada bapak-bapak
berseragam dinas bea cukai semua, artinya
belum ada awak media lain yang datang. Alhamdulillah mereka menyambutku dengan
sunyum ceria dan suka cita sebagai peserta yang hadir pertama. Setelah absen,
seorang bapak yang sangat ramah pun segera mempersilakan aku untuk menikmati
teh/kopi beserta kudapan yang telah disediakan. Setelah ceprat-cepret ambil foto dan video baru aku
mengambil hidangan, dengan ditemani bapak-bapak berseragam yang sedikit menyidik
menanyakan siapa aku dan dari media apa. Aku katakan emang ada media yang aku
wakili, tapi aku lebih cenderung sebagai blogger saja.
Sambil menunggu satu per satu hadir aku bisa lebih
leluasa mengambil gambar, dan tak lupa diberikan goodie bag sambil menikmati musik yang saat itu diputar.
Jam 9.00 pagi yang hadir kurang lebih sudah ada 17 orang, acara pun segera
dimulai sambil menunggu bapak kepala yang saat itu sedang melakukan kegiatan
donor darah di lantai 2.
Acara di mulai dengan pembawa acaranya bapak
berseragam bea cukai yang renyah, dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu dan memberi kuis-kuis
berhadiah kepada para awak media yang hadir sambil menunggu acara dimulai.
Setelah Bapak Kepala Bea Cukai selesai menjalani
donor darah , acara segera dibuka dengan pemotongan tumpeng yang telah di
sediakan, beliau juga mengatakan ini adalah acara santai bincang-bincang antara
awak media dan bea cukai. Karena selama ini telah terjalin kerjasama para awak
media yang memberitakan penindakan-penindakan yang terjadi di Kantor bea Cukai
Kudus. Potongan tumpeng yang pertama
diberikan kepada salah seorang wartawan senior yang hadir.
Setelah itu dilanjutkan masing-masing yang hadir
untuk menikmati nasi tumpeng yang telah disediakan. Semangat.... semangat..
Pak Moch Arif Setijo Noegroho, selaku Kepala Bea
Cukai Kudus memperkenalkan para Kasi Kantor Bea Cukai Kudus yang saat itu hadir,
sebagai berikut :
Kepala Sub Bagian Umum : Ari Satoto
Kepala Seksi Perbendaharaan : Wahyu Tirto
Prawitosari
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan : Wicaksono
Kepala Seksi Penyidikan : Nutriwan Cahyono Putro
Kepaka Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai I: Wiji Putut Sidolamong
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai II :
Agus Dwi Saptari
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi :
Sandy Hendratmo Sopan
Kepala Seksi Kepatuhan Internal : Indra Isnugrahadi
Kantor Bea Cukai Kudus bertipe Madya dengan mencakup
5 Kabupaten eks karesidenan Pati, yaitu Kudus, Pati, Jepara, Rembang dan Blora,
dengan jumlah total karyawan ada 105 orang.
Pak Arif, Pak Sandy dan Pak Wicaksono menjelaskan pada awak media/ dokpri |
Acara ini juga untuk memperingati instusi pabean
seluruh dunia. Pasalnya, 26 Januari 1953 merupakan tonggak sejarah
dikukuhkannya Costums Cooperation Council (CCC)
yang kemudian diubah namnya menjadi Word Custums Organization (WCO).
Berkantor di Brussel, Belgia. WCO ini merupakan organisasi antar pemerintah
yang memainkan peranan strategis di bidang perdagangan internasional dan
mengendalikan lalu lintas barang yang melewati perbatasan negara. Sehingga setiap tanggal 26 Januari
diperingati sebagai hari kepabean , guna mengapresiasi peranan institusi pabean
seluh dunia, dan meningkatkan kerjasama antar negara dibidang kepabean dan
cukai, serta momentum untuk edukasi berbagai hal mengenai ketentuan kepabeanan
dan cukai , baik secara internal maupun kepada masyarakat luas.
Tema dari Hari Pabean Internasional tahun ini,
adalah “ Nurturing the next generation; promoting a culture of knowledge-
sharing and professional pride in Customs ( Memelihara generasi berikutnya ;
mempromosikan budaya berbagai pengetahuan dan kebagaan profesional di Bea
cukai) “.
Selain itu untuk memperingati HPI, di Aula Gedung
Colo Bea Cukai Kudus juga diselenggarakan kegiatan donor darah yang diikuti
karyawan yang bersedia.
Acara Jagongan ini juga dimaksud sebagai wujud syukur
atas berhasilnya Bea Cukai Kudus pada Tahun Anggaran 2022 dalam penerimaan
negara, dari target Rp 37.057.500.000.000,00 tercapai Rp
37.551.405.853.150.00 atau 101,33% ,
pencapaian ini merupakan terbesar kedua di seluruh Indonesia setelah Pasuruhan
Jawa Timur. Di bidang penindakan , ada 116 kasus berbagai modus yang berhasil
diungkap denngan jumlah barang bukti rokok ilegal sebanyak 17.665.258 batang,
yang diperkirakan senilai Rp 20.073.115.525.00 dengan potensi kerugian negara
sebesar Rp 13.553.227.676,00.
Sementara itu kinerja penyidikan Bea Cukai Kudus
menoreh prestasi dengan jumlah SPDP (
Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) terbanyak se-Satker DJBC, yaitu 15
kasus, dan telah selesai (P21) sebanyak 13 kasus.
Pak Arif juga menyebutkan 5 demensi atau alasan
dalam menetapkan cukai rokok, yaitu :
1. Segi
kesehatan , jadi agar para perokok pikir-pikir untuk merokok karena harga rokok
yang semakin tinggi, hal ini berpengaruh terhadap kesehatan perokok itu
sendiri. Dan tidak semua orang terutama anak kecil menjangkau harga rokok agar
mereka bisa lebih sehat.
2. Segi
penerimaan negara, karena cukai tembakau termasuk penyumbang keuangan negara.
3. Segi
pengusaha, bagaimana agar para pengusaha rokok ini bisa tetap beroperasi untuk
memutar roda perekonomian.
4. Segi
pekerja, karena industri rokok ini menyerap banyak tenaga kerja terutama di
kota-kota yang ada industri rokoknya, seperti di Kudus. Agar mereka bisa tetap
bekerja dan memperoleh penghasilan, harga rokok SKT Lebih murah daripada rokok
SKM yang menggunakan mesin.
5. Segi
Perokok, saat ini banyak yang beralih ke Vape atau rokok elektrik karena merasa
Vape lebih murah dan baik. Untuk itu seiring berkembangnya rokok vape juga
kenai biaya cukai, agar lebih adil dan tidak semua beralih ke vape yang bisa
menyebabkan pabrik rokok bisa gulung tikar.
Pak Wicaksono sebagai Kasi penindakan juga
memaparkan bagaimana lika-liku menindak para pengusaha rokok ilegal, baik yang
polosan tanpa cukai, maupun mengawasi pemasangan pita rokok yang tidak sesuai
dengan yang telah didaftarkan, dengan berbagai modusnya yang terkadang membuat
petugas harus selalu siaga dan sigap. Biasanya sebelum penindakan sudah
diadakan sosialisasi berkali-kali agar mereka memasang pita cukai rokok sesuai
ketentuan. Untuk itu diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Pemda,
Satpol-PP, dan masyarakat luas untuk ikut mengawasi. Keadaan ini lah membuat
press release dengan waktu penindakan terkadang terlambat beberapa hari.
Seperti yang sering dipertanyakan para awak media.
Di akhir acara ditutup dengan doa supaya kinerja
Tahun Anggaran 2023 lebih baik dari yang yang sudah berjalan.
kantor becaku / dokpri |
Jagongan Beceku ( Bea Cukai Kudus ) ini diharapkan
semakin mengakrabkan Bea Cukai Kudus dengan insan media, serta memperkuat solidaritas
kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini.
Seluruh jajaran Bea Cukai Kudus percaya bahwa
keberhasilan pencapaian target kinerjanya tidak lepas dari peran serta dan
kontribusi para awak media yang konsisten mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsinya melalui berbagai publikasi media. Oleh sebab sebagai rasa terima
kasih pada insan media acara Jagongan Becaku ini diselengaarakan dengan
mengundang awak media di Kudus.
Wah, ternyata seperti itu ya bun alasan kenapa ditetapkan cukai rokok di Indonesia. Pengusaha rokok ilegal nih yang mesti ditindak tanpa pandang bulu. Soal kesehatan, pandai2lah masyarakat memilih, menanggulangi rokok jangan menjadi perokok aktif maupun pasif.
BalasHapusEh, iyaya selama ini kalo vape nggak ada bea cukainua ya? Baru ngeh 🤠semoga orang2 bisa tetep aware sama kesehatan yaa
BalasHapusWah ternyata banyak rokok ilegal ya di Indonesia mungkin karena produk tembakau melimpah jadi ingat cerita Gadis Kretek karya Ratih Kumala
BalasHapusNah padahal vape menurutku sama aja kaya merokok. Malah asapnya lebih parah anak abege skr banyak yg ngevape mungkin krn imagenya ga seburuk rokok padahal dampaknya sama aja. Harusnya vape juga dicukai aja ya
BalasHapusPadahal sudah tau kalo harga rokok mahal, bahaya untuk kesehatan tapi masih merokok aja. Hehe. Terima kasih sharing keseruannya, Bu...
BalasHapuswah baru tau saya Bu ada acara semacam ini dari Bea Cukai... emang bener banget sekarang banyak orang beralih ke vape dan bahkan banyak juga yang orang dulunya ga merokok jadi pengguna vape jg
BalasHapusMantul nih Bu akhirnya rokok vape ada bea cukainya. Ngerii bu soalnya sampe anak kecil bisa dapat barang ini dengan mudah lewat e commerce dengan cara patungan bersama teman2nya
BalasHapus