gunung Sindoro foto milik pribadi |
Cuaca panas yang hampir menyentuh angka 40 derajat Celsius kita rasakan panas yang menyengat terjadi di banyak tempat di wilayah Indonesia tercinta. Beberapa bulan ini tak ada air menetes dari langit di daerahku. Pernah suatu kali mendung menggantung angin sepoi diiringi tetes air, namun hanya sekejap. Air belum mampu menyapu debu di genting dan daun-daun yang mulai mengering dan berdebu.
Saat saya sempat bertandang ke Kledung, sebuah
daerah yang terletak antara Gunung Sindoro dan Sumbing masuk wilayah kabupaten Temanggung, sempat
menemui lahan pertanian yang merangas, seperti tembakau, cabai, kembang kol tidak
lagi bisa tumbuh dengan baik. Merangas karena kekurangan air. Sedih melihat
bila melihat hasil kerja keras mereka tak menghasilkan apa-apa. Dari kejauhan
Gunung Sindoro yang biasanya hijau menjadi berwarna coklat kering.
Gunung Sumbing pagi hari, foto dok. pribadi |
Banyak yang membicarakan tentang kwalitas udara yang
menurun, debu, asap dan serpihan sisa pembakaran memenuhi ruang udara yang kita
hirup. Sebagai generasi muda yang mengalami dampak perubahan iklim, ada
beberapa harapan agar perubahan iklim segera ditangani dengan serius, agar kita
bisa hidup lebih baik dalam mendiami bumi tercinta. #MudaMudiBumi apa kabarmu
saat ini...
Harapan Anak Muda Indonesia Terhadap Penanganan Isu
Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan
-
Sebelum menangani pemerintah perlu
mendapatkan data yang tepat mengenai cuaca, kwalitas udara dan kondisi hutan di
Indonesia, agar bisa membuat kebijakan yang tepat.
-
Cari sumber masalah, apa saja yang
menyebabkan adanya perubahan iklim yang saat ini terjadi.
- - Tutup sumber masalah, misalnya polutan
yang disebabkan asap cerobong pabrik, asap kendaraan bermotor, atau penggunaan
energi fosil dan pembakaran lahan hutan untuk industri.
- - Perbanyak ruang hijau dan penanaman
kembali hutan yang telah selesai digunakan baik untuk industri , pertambangan
maupun sebagai lahan pertanian.
- - Pada saat menanam tentukan dengan pohon
yang bisa menyerap polutan dengan baik.
- - Perbanyak alat pantau kwalitas udara
terutama di kota-kota besar dan metropolitan.
- - Harapan kami agar bukan hanya kami yang
bisa menikmati udara segar namun juga anak keturunan kami, untuk itu perlu
kebijaka jangka panjang tentang penangan isu perubahan iklim dan perlindungan
hutan ini. Untuk itu jadilah #TeamUpForImpact
Fakta Perubahan Iklim
Siang hari panas yang menyengat, walaupun sudah memasuki
bulan Oktober belum ada tanda setetes
pun air yang jatuh dari langit. Pohon-pohon merangas kecoklatan. Kwalitas udara
semakin buruk dan kekeringan dan sumber mata air dalam tanah menyusut bahkan mati. Udara panas yang penuh polutan masuk terhirup
hidung kita.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Makluk Hidup
tanaman cabai merangas, foto koleksi pribadi |
- Sumber air tanah semakin menyusut, bahkan
mengering, sehingga banyak penduduk yang mengantungkan kebutuhan air pada air
tanah menjadi terdampak. Mereka kesulitan untuk mendapat air bersih untuk
keperluan MCK.
- Dampak kesehatan karena kekurangan air bersih yang
sangat diperlukan manusia untuk menjaga kebersihan tidak ada lagi. Berbagai
penyakit kulit, dan pernafasan pun meningkat tajam.
- Udara bersih sekarang menjadi hal yang mahal dan
istimewa. Karena berbagai polutan yang mengotori udara mengakibatkan penyakit
saluran pernafasan pun meningkat.
- Polusi udara kurangi usia harapan hidup. Dari
hasil penelitian kota metropolitan di Indonesia menunjukan bahwa polusi udara
mengurangi harapan hidup di 18 kota metropolitan, rata-rata 4,3 tahun. Bahkan
disebutkan bahwa Depok dengan penurunan sebanyak 6,6 tahun. ( Sumber diskusi online perubahan iklim
bersama Kompas 9 Oktober 2023).
Temuan utama ini mencatat setiap kenaikan polutan di
atas ambag batas kesehatan mengurangi harapan hidup sebanyak 0,98 tahun. Adanya
korelasi kuat antara penyakit pernapasan dan level PM 2,5 dalam 22 tahun
terakhir.
- Sebenarnya bukan hanya manusia yang butuh air,
namun ada binatang yang juga butuh air
dan makanan sebagai syarat hidup. Akibatnya banyak binatang yang sedianya
hidup di hutan menjadi turun ke pemukiman karena sumber pangan mereka di hutan
sudah tak ada lagi. Pada saat lapar binatang-binatang itu bisa menganggu
manusia, seperti ular, monyet, orang hutan, gajah, harimau dan buaya.
Tindakan yang Perlu dilakukan Untuk Menangani
Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan.
Pemantauan kwalitas udara sangat penting untuk
menentukan kebijakan kualitas udara dan penangannya. Untuk mendapatkan hasil
yang akurat stasiun pemantauan udara setidaknya melayani 5-11 KM, sehingga
pemerintah memerlukan banyak stasiun dan pemasangan alat sensor udara lagi.
Karena data tentang kwalitas udara yang lebih rinci akan membuat kebijakan
lebih tepat.
Kebijakan seperti diadakannya WFH (Work From Home) untuk
mengurangi polusi udara di Jakarta juga ternyata belum membuahkan hasil, karena
hanya sedikit 0,0 sekian persen menaikkan level kwalitas udara. Sehingga
perlu diadakan kebijakan yang lebih komprehensif., untuk beberapa wilayah yang berdekatan, disamping
perlu kajian untuk menemukan sumber
masalah utama yang menjadikan perubahan iklim ini terjadi.
Memperbanyak ruang hijau di perkotaan maupun di
desa, pemeliharaan hutan dan pohon agar lebih banyak pohon yang bisa
menghasilkan kwalitas udara yang lebih baik. Sebaiknya bukan hanya menanam tapi
juga memelihara hutan dan tanaman adalah lebih penting, agar kebakaran hutan
dan penebangan pohon tidak lagi marak terjadi.
Ruang hijau atau hutan kota, perlu diadakan
pemilihan pohon yang bisa menyerap polutan, karena tidak semua pohon mempunyai
kemampuan menyerap polutan.
Kenyataannya pohon bukanlah seefektif alat pemurni
udara yang bisa membersihkan udara seketika. Diperlukan 1.600 hingga 4.300
tanaman untuk bisa menyamai kemampuan alat pemurni udara. Padahal tidak semua
penduduk di Indonesia ini mampu membeli alat pemurni udara yang harganya
lumayan mahal. Lantas apakah hanya mereka yang punya duit dan sadar manfaat udara bersih bagi kesehatan
saja yang memerlukan udara bersih. Bagaimana dengan mereka yang sehari-hari
terpaksa hidup dijalanan atau diluar ruangan.
Kemarau panjang ini meningkatkan potensi kebakaran
hutan di berbagai kawasan di Indonesia,
bahkan tahun ini meningkat hampir 2 kali lipat
menjadi 34,2 mg/m3 ketika
memasuki tahun El Nino di kota/ kabupaten yang menjadi langganan kebakaran
hutan, padahal tahun lalu hanya 23,1 mg/m3.( sumber dari pembicara diskusi online kompas tentang dampak perubahan iklim
9 Oktober 2023 )
Pentingnya juga edukasi untuk masyarakat untuk tidak
melakukan pembakaran untuk pembukaan lahan pertanian, pembakaran sampah, maupun
memasak dengan menggunakan kayu bakar yang bisa menimpulkan polutan terutama
pada anak-anak.
Solusi
Mengatasi Isu Perubahan Iklim
Seperti disebutkan di atas banyak hal yang bisa kita
lakukan untuk mengatasi perubahan iklim, namun secara pribadi yang wajib kita
lakukan #BersamaBergerakBerdaya :
-
Mulai mengunakan barang, benda yang
ramah lingkungan, tidak menggunakan alat plastik sekali pakai.
-
Mulai memanam untuk halaman dan
lingkungan kita sendiri, dengan tanaman yang bisa menyerap polutan udara.
-
Bila kwalitas udara sedang sangat rendah
gunakan alat pembersih udara, dan gunakan masker bila sedang berada di ruang
terbuka.
-
Hindari kebiasaan membakar lahan
pertanian, dapur, dan pembakaran sampah.
-
Gunakan alat masak yang lebih ramah
terhadap kwalitas udara.
-
Gunakan mode transportasi umum dan
menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan lebih cepat, karena semakin
lama kita berada di jalan semakin banyak udara kotor yang masuk ke hidung.
Demikian berbagai hal yang bisa kita lakukan untuk
menangani Isu Perubahan iklim dan Perlindungan Hutan.
“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan Isu
Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan.”
Mencintai bumi bisa dilakukan mulai dari diri sendiri. Contohnya naik moda transportasi umum, membawa wadah bekal dan botol minum sendiri dan sebagainya. Pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat harus saling mengingatkan dan bersinergi mengatasi perubahan iklim dan tentu saja menjaga hutan kita sebaik-baiknya.
BalasHapusBetul sekali Mbak Nurul, dampak perubahan iklim ini dirasakan kita bersama jadi penanganannya juga melibatkan setiap individu untuk secara sadar berkontribusi. Terima kasih
HapusYa ampun, mbak. Ini berasa sindiran buat diri sendiri, biar makin sayang bumi.
BalasHapusSemoga makin banyak yang sindiraku mau bersama sama ikut menyayangi bumi dan peduli terhadap perubahan iklim yang tengah terjadi, mbak.
HapusTerima kasih ,🙏
Sedih banget kondisi lingkungan saat ini jadi ragu apa yang kelak kita wariskan ke anak cucu semoga ada kesadaran dari kita dan pemerintah RI untuk berubah
BalasHapusAhhh jarang banget ada orang yang mau perhatian pada kesehatan bumi ini.. tulisannya sangat bagus sekali semoga menginspirasi banyak orang untuk lebih memperhatikan kesehatan bumi
BalasHapus