Belum selesai saya mengikuti berita tentang seorang selegram
yang mengalami KDRT oleh suaminya sendiri, kini kisah KDRT terjadi lagi di desa kami.
Pagi itu pasangan lansia S (68 tahun) dan istrinya (70 tahun) mereka bertengkar
karena masalah sepele, yang membuat kakek S sakit hati pada istrinya
yang sudah mengalami stroke dan saat itu sedang mencuci baju di kamar mandi. hebat namun berujung fatal. Kakek S
yang tersulut emosi tanpa pikir panjang mengambil pukulan kayu dan memukulkan
pada kepala istrinya hingga berdarah-darah dan langsung jatuh tak bangun lagi.
Kakek S yang sehari-hari dikenal para tetangga sebagai orang
baik, rajin ibadah, bahkan sering memapah istrinya untuk menunaikan salat
bersama di mushola setempat. Bisa dengan tiba-tiba hilang akal dan tega
menghabisi nyawa sang istri dengan pukulan kayu.
Tragis !
Kenapa selalu saja wanita yang menjadi korbat KDRT!
KDRT adalah kekerasan dalam rumah tangga, yang biasa
dilakukan oleh orang terdekat yang seharusnya melindungi, menyayangi korban.
KDRT ini bisa merupakan akumulasi kekesalan, ketidaksepahaman, atau cemburu
antara pelaku dan korban. KDRT bisa berupa tindakan ringan yang akhirnya
termaafkan, atau dibiarkan mengendap da terakumulasi. Bisa juga tindakan KDRT
itu berulang, setelah termaafkan diulang lagi – diulang lagi. Bisa jadi KDRT
yang terjadi pasangan suami-istri membawa dampak buruk anak-anak mereka, bahkan anak-anak pun
terlibat perilaku KDRT.
KDRT apapun bentuknya, seperti kekerasan fisik, mental atau
Psikologis , bahkan bisa beberupa kekerasan seksual, yang akan membuat korban rusak
fisik dan mentalnya juga secara ekonomi membuat korban jatuh.
Seorang wanita / istri yang menjadi korban KDRT
suaminya sering enggan bercerita atau
mengungkapkan pada keluarga, teman atau melaporkan tindakan kekerasan yang
dialaminya.
Banyak alasan seorang wanita memendam sendiri kekerasan yang
dialaminya. Alasan malu, menutup aib suami, ancaman dan juga alasan ekonomi
sering kali terjadi. “Kalau aku pisah dengan suami bagaimana dengan
anak-anakku, siapa yang akan memberi nafkah.”
Untuk itu banyak wanita menjadi bertahan dalam perkawinan yang abusive.
Apalagi untuk wanita yang tidak punya pengsilan sendiri, atau disuruh berhenti
bekerja setelah menikah dengan iming-iming semua akan dicukupi oleh suami .
Selain kekerasan fisik yang langsung bisa dilihat dan
dilaporkan, kekerasan mental dan psikis yang membuat kejiwaan korban rusak
tanpa diketahui orang lain. Misalnya, berupa kata-kata kasar, cacian, hinaan
atau tekanan mental lainnya.
Kadang orang tidak percaya, sebuah rumah tangga yang
kelihatannya harmonis, romantis ternyata menyimpan banyak luka yang
disembunyikan. Mereka pura-pura bahagia di depan orang lain, tapi sebenarnya
ada luka batin yang cukup dalam.
Adanya Sosial Media sebenarnya menjadi salah satu pintu
untuk korban KDRT bersuara, seperti yang dilakukan Cut Nabila . Insyallah
banyak membantu agar bisa terlepas dari KDRT, karena KDRT harus diakhiri jadi
keluarga dan kerabat seharusnya bisa
mendukung dan memberi jalan keluar agar korban KDRT bisa membebaskan
dirinya dari cengkraman maut.
Layangan Putus!
Seorang wanita bagai layangan putus yang lungkai dan hilag
kendali, bila mempunyai suami/pasangan yang kedapatan berselingkuh . Bukan saja
merasa dibohongi, tidak dihargai, tidak lagi dicintai seperti awal pernikahan,
tetapi hatinya hancur berkeping-keping meihat kenyataan kalau suami yang dikira
mencintainya teryata telah berbagi cinta pada yang lain.
Seperti apa yang kita lihat pada serial “Layangan Putus”, kalau
menurut saya, perselingkuhan adalah termasuk KDRT . Apalagi sudah diselingkuhi masih dijadikan sebab /
alasan pasangan selingkuh, seorang wanita merasa tak ada lagi tempat bumi
berpijak bila demikian.
Suami Pelit itu KDRT
Pernah nggak melihat seorang suami memberikan uang belanja
5000 rupiah, padahal tahu sendiri kan berapa harga kebutuhan pokok jaman
sekarang. Jadi istri harus muter otak sendiri untuk
bisa mencupi uang belanja yang
tidak senonoh dari suaminya.
Padalah di luar sana dia suka menghambur-hamburkan uang, agar dirinya
tetap dideketi teman-temannya. Agar terlihat paling kaya, dia kaya dan
perhatian.
Perlunya Selektif Memilih Pasangan Hdup.
Untuk adik-adik yang belum mempunyai pasangan, perbagus
dirimu agar kelat kau mendapatka
pasangan yang setara denganmu
Jangan hanya mengandalkan cinta kita perlu mengenal dengan
baik calon pasangan tapi bukan berati
mengancurkan untuk pacaran namun
setidaknya kita mencari info tentang
calon pasangan, agar kita bisa lebih waspada.
Bagi yang muslim setidaknya banyak berdoa dan melakukan
salat Istikharah terlbih dahulu untuk mendapatkan pasangan terbaik dan
dirindhoi Allah SWT.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI support
by BRI
Ngeri ya kalau baca berita tentang KDRT ini..perempuan harus bisa menjaga dirinya...tapi laki-laki juga harus diajarkan menghormati perempuan
BalasHapusSebagai wanita kita juga berhak bahagia. Bila terjadi KDRT harus berani speak up dan jangan hanya memendam saja, karena wanita juga berhak mendapat keadilan.
BalasHapuskalau baca/nonton tentang KDRT suka ngeri sendiri. semoga enggak perlu mengalami deh. meski begitu, tetap jadi pengingat buat diri sendiri juga
BalasHapusMasih banyak orang yang menyalahkan istri ketika istri kena KDRT eh malah dibilang tidak bisa menutup aib suami. Emang udah pada hilang akal dipenuhi setan-setan jiwa dan raganya. Kasihan kok ya semakin bermunculan peristiwa ini. Perempuan harus belajar bela diri sedini mungkin kalau perlu sejak TK supaya bisa sigap berusaha melawan dan menjaga dirinya sendiri.
BalasHapusPernah denger kata anak saya yang cowok ngobrol sama temennya. Katanya, "Kita ini laki-laki. Bagaimanapun perempuan memperlakukan kita jangan pernah menyakiti fisik dan hati perempuan meskipun sekadar berkata-kata."
BalasHapusYa Allah, merinding bacanya Bun, gelap mata sesaat menghancurkan kehidupan seseorang dan merusak dirinya sendiri..tekanan ekonomi yang berat, situasi cuaca yang panas semua turut andil dalam ketidaknyamanan hidup akhir-akhir ini semoga semua dikuatkan
BalasHapus